Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera  Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik  bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah  tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias,  menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
 
 
Asal-usul
Diperkirakan  Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu  dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling  baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University  memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu  sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu  vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.
Kejadian  ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti  kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan  jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.
Setelah letusan tersebut,  terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang  sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang  belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Akhirnya  tibalah kita di Samosir. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai pulau,  awalnya adalah semenanjung, yang menyatu dengan daratan Sumatera pada  bagian lehernya sepanjang 200 m. Di situ Belanda membangun terusan air  selebar
10 m. Tentu merupakan langkah pragmatis saat itu, namun  apakah penduduk setempat bersedia menimbunnya lagi? Memang bagi  pengunjung baru melalui jalur Medan-Parapat, danau sebesar itu membuat  Samosir tampak bagai pulau megah menakjubkan. Perairannya terbentang  luas seakan mengelilingi suatu wilayah dataran tinggi. Lagi pula selama  puluhan tahun orang telah menyeberanginya dengan perahu bermotor. Begitu  pun, perspektif pulau niscaya memudar dengan meningkatnya pengunjung  dataran tinggi Toba, Nias dan tujuan-tujuan lainnya di selatan, melalui  rute darat Medan-Berastagi.
Terlepas asal-usulnya, Samosir  memang menduduki posisi geografis yang sentral di kawasan dataran tinggi  Toba. Letaknya persis di jantung tanah Batak. Dengan lahirnya Kabupaten  Toba Samosir (penduduk 302.000 jiwa, luas wilayah termasuk danau 3.440  km²), kelak ia terangkat dari sekedar bayangan. Apa lagi, luasnya  melebihi Singapura (647 km²), bahkan danaunya hampir dua kali lebih  besar dari negara tetangga itu. Citra Samosir dalam buku-buku pariwisata  sebagai tujuan backpackers harus dibuang karena tempat bersejarah ini  perlu memulihkan kebesaran masa lalunya.
Anda juga bisa mengunjungi  Tuk Tuk untuk mencari penginapan. Sepanjang 42 km dari pangururan ke Tuk  Tuk, satu jam dengan mobil. Diperkirakan terdapat 50 penginapan dalam  berbagai ukuran dan kelas di Tuk Tuk. Ada beberapa hotel berukuran besar  disini. Dari segi positif, pariwisata jelas menunjang bisnis setempat.  Sebaliknya, pembangunan fisik praktis mengabaikan prinsip-prinsip bisnis  dan tata-kota ketika para pengusaha mengebu-gebu membangun hotel, wisma  tamu, dll, bagai sedang “memburu emas”.
Memasuki Tuk Tuk seperti mendatangi Legian atau
 
 
Sanur  Bali pada tahap awalnya. Terdapat sejumlah toko memajang pakaian  warna-warni dan benda-benda seni, berikutnya kafe, disko dan tentu  sederetan hotel-hotel. Kala malam menjelang, banyak turis bersukacita  mengelilingi api unggun sambil memainkan alat musik dan lagu khas Batak.
Legenda Danau Toba
Di rangkum dari Hasil cerita orang tertua setempat.
Pada  jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara  pulau Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Pemuda itu hidup dari  bertani dan mendurung ikan, hingga pada suatu hari ia mendurung,sudah  setengah hari ia melakukan pekerjaan itu namun tak satu pun ikan di  dapatnya.
Maka dia pun bergegas pulang karena hari pun mulai larut  malam, namun ketika ia hendak pulang ia melihat seekor Ikan yang besar  dan indah , warnanya kuning emas. Ia pun menangkap ikan itu dan dengan  segera ia membawa pulang ikan tersebut, sesampainya di rumah karena  sangat lapar maka ia hendak memasak Ikan itu tetapi karena indahnya ikan  itu.Dia pun mengurungkan niatnya untuk memasak ikan itu, ia lebih  memilih untuk memeliharanya, lalu ia menaruhnya di sebuah wadah yang  besar dan memberi makannya, keesokan harinya seperti biasanya ia pergi  bertani ke ladangnya, dan hingga tengah hari Ia pun pulang kerumah,  dengan tujuan hendak makan siang, tetapi alangkah terkejutnya dirinya,  ketika melihat rumahnya, didalam rumah nya telah tersedia masakan yang  siap untuk di makan, ia terheran heran, ia pun teringat pada ikannya  karena takut di curi orang, dengan bergegas ia lari ke belakang, melihat  ikan yang di pancingnya semalam. Ternyata ikan tersebut masih berada di  tempatnya, lama ia berpikir siapa yang melakukan semua itu, tetapi  karena perutnya sudah lapar , akhirnya ia pun menyantap dengan lahapnya  masakan tersebut. Dan kejadian ini pun terus berulang ulang, setiap ia  pulang makan, masakan tersebut telah terhidang di rumahnya. Hingga  pemuda tersebut mempunyai siasat untuk mengintip siapa yang melakukan  semua itu, keesokan harinya dia pun mulai menjalankan siasatnya, Ia pun  mulai bersembunyi diantara pepohonan dekat rumahnya. Lama ia menunggu,  namun asap di dapur rumahnya belum juga terlihat, dan ia pun berniat  untuk pulang karena telah bosan lama menunggu, namun begitu Ia akan  keluar dari persembunyiannya, Ia mulai melihat asap di dapur rumahnya,  dengan perlahan lahan ia berjalan menuju kebelakang rumah nya untuk  melihat siapa yang melakukan semua itu. Alangkah terkejutnya dirinya  ketika ia melihat siapa yang melakukan semua itu, Dia melihat seorang  Wanita yang sangat cantik dan ayu berambut panjang , dengan perlahan  lahan Ia memasuki rumahnya, dan menangkap wanita tersebut. Lalu Ia  berkata,“hai .. wanita, siapakah engkau, dan dari mana asalmu?”
Wanita  itu tertunduk diam, dan mulai meneteskan air mata, lalu pemuda itu pun  melihat ikannya tak lagi berada di dalam wadah. Ia pun bertanya pada  wanita itu, “hai wanita kemanakah ikan yang di dalam wadah ini?”
Wanita  itu pun semakin menangis tersedu sedu, namun pemuda tsb terus memaksa  dan akhirnya wanita itu pun berkata“Aku adalah ikan yang kau tangkap  kemarin” .
Pemuda itu pun terkejut, namun karena pemuda itu merasa  telah menyakiti hati wanita itu , maka pemuda tsb berkata, “Hai wanita  maukah engkau menjadi Istri ku..??”,
Wanita tsb terkejut, dia hanya diam & tertunduk, lalu pemuda tsb berkata
“Mengapakah engkau diam ..!!” .
Lalu  wanita tsb pun berkata, “ aku mau menjadi istri mu .. tetapi dengan  satu syarat, apakah syarat itu balas pemuda itu dengan cepat bertanya,  wanita itu berkata,
“Kelak jika anak kita lahir dan tumbuh, janganlah pernah engkau katakan bahwa dirinya adalah anakni Dekke (anaknya ikan)”.
Pemuda  itu pun menyetujui persyaratan tsb dan bersumpah tidak akan  mengatakannya, Dan menikahlah mereka. Hingga mereka mempunyai anak yang  berusia 6 tahunan , anak itu sangatlah bandal (jugul) dan tak pernah  mendengar jika di nasehati, Lalu suatu hari sang ibu menyuruh anaknya  untuk mengantar nasi ke ladang ketempat ayahnya, anak itu pun pergi  mengantar nasi kepada ayahnya, namun di tengah perjalanan ia terasa  lapar, Ia pun membuka makanan yang di bungkus untuk ayahnya, dan memakan  makanan itu. Setelah selesai memakannya, kemudian ia pun membungkusnya  kembali dan melanjutkan perjalanannya ketempat sang ayah, sesampainya di  tempat sang ayah Ia memberikan bungkusan tersebut kepada sangayah,  dengan sangat senang ayahnya menerimanya, lalu ayahnya pun duduk dan  segera membuka bungkusan nasi yang di titipkan istrinya kepada anaknya,  alangkah terkejutnya ayahnya melihat isi bungkusan tersebut. Yang ada  hanya tinggal tulang ikan saja, sang ayah pun bertanya kepada anaknya  “hai anakku., mengapa isi bungkusan ini hanya tulang ikan belaka”,  anaknya nya pun menjawab, “ di perjalanan tadi perutku terasa lapar jadi  aku memakannya”, sang ayah pun emosi, dengan kuat ia menampar pipi  anaknya sambil berkata
"Botul maho anakni dekke (betul lah engkau anaknya ikan),"
Sang anak pun menangis dan berlari pulang kerumah, sesampainya dirumah anaknya pun menanyakan apa yang di katakan ayahnya
“mak  .. olo do na di dokkon amangi, botul do au anakni dekke (mak .benarnya  yang dikatakan ayah itu , benarnya aku ini anaknya ikan)” mendengar  perkataan anaknya ibunya pun terkejut, sambil meneteskan air mata dan  berkata di dalam hati.
“Suami ku telah melanggar sumpahnya, dan  sekarang aku harus kembali ke alamku,” Maka, langit pun mulai gelap,  petir pun menyambar nyambar, Hujan badai pun mulai turun dengan  derasnya, sang anak dan ibu raib, dari bekas telapak kaki mereka muncul  mata air yang mengeluarkan air sederas derasnya, hingga daerah tersebut  terbentuk sebuah Danau, yang Diberi nama Danau TUBA yang berarti danau  tak tau belas kasih, tetapi karena orang batak susah mengatakan TUBA,  maka danau tersebut terbiasa disebut dengan DANAU TOBA..
Menurut  Warga setempat, sang ibu kembali berubah menjadi Ikan yang sangat besar  (penunggu danau), dan sampai sekarang belum ada yang bisa mengukur  dalamnya Danau tersebut. Karena telah banyak turis-turis yang coba  menyelam ke danau namun tak pernah kembali, kedalaman air danau yang ada  di buku hanyalah perkiraan saja bukan sebenarnya.
 
  
Belum ada tanggapan untuk "wisata Alam Danau Toba (sumut)"
Posting Komentar