Taman Nasional Tanjung Puting merupakan lokasi pusat rehabilitasi orangutan (
Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Camp Leakey) serta pengamatan flora dan fauna khususnya Bakatan (
Natai Lengkuas,Sungai Buluh dan Danau Burung). 
 Taman  Nasional Tanjung Puting merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai  pusat rehabilitasi orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk  rehabilitasi orangutan yaitu di Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan  Camp Leakey.
Taman  Nasional Tanjung Puting merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai  pusat rehabilitasi orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk  rehabilitasi orangutan yaitu di Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan  Camp Leakey.
Orangutan Kalimantan mempunyai bulu kemerah-merahan gelap dan tidak  memiliki ekor. Sejalan dengan pertumbuhan usianya, jantan dewasa  mengembangkan pipinya hingga membentuk bantalan. Semakin tua, bantalan  pipinya semakin besar sehingga wajahnya terkesan seram.
 Taman Nasional Tanjung Puting memiliki  beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran  rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan  pantai, dan hutan sekunder.
 Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting ini  didominir oleh tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera  costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing  (Dipterocarpus sp.), dan rotan.
Jenis satwa langka endemik dan dilindungi yang terdapat di hutan Taman  Nasional Tanjung Puting antara lain orangutan (Pongo satyrus), bekantan  (Nasalis larvatus), lutung merah (Presbytis rubicunda rubida), beruang  (Helarctos malayanus euryspilus), kancil (Tragulus javanicus klossi),  macan dahan (Neofelis nebulosa), dan kucing hutan (Prionailurus  bengalensis borneoensis
 Taman Nasional Tanjung Puting ditetapkan  UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977 dan merupakan Sister Park  dengan negara Malaysia
 Tanjung Harapan.  Merupakan stasiun pertama dalam proses rehabilitasi orangutan. Lokasi  ini berada di hutan sekunder dan hutan rawa yang dilengkapi dengan wisma  tamu, pusat informasi dan jalan trail.
Pondok Tanggui. Orangutan tersebut tetap diamati secara tertutup dan dihindari kontak dengan manusia.
Camp Leakey. Didirikan pada tahun 1971, berada di hutan primer dan  merupakan tempat dari beberapa orangutan yang setengah liar sampai liar  dan dari yang baru dilahirkan sampai usia tiga tahun (raja tua).
Natai Lengkuas. Stasiun penelitian bekantan dan pengamatan satwa lainnya melalui sungai.
Sungai Buluh dan Danau Burung. Pengamatan satwa burung terutama burung migran.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Kompetisi Tradisional Rowing pada bulan Mei di Pangkalan Bun
 Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya.
 Cara pencapaian lokasi: Dari Pangkalan  Bun (plane) dengan kendaraan darat ke Kumai sekitar 20 menit (8 km).  Selanjutnya dari Kumai ke Tanjung Harapan menggunakan klotok selama  1,5-2 jam, atau Kumai – Natai Lengkuas selama 4 – 5 jam. Menggunakan  perahu cepat dari Kumai – Tanjung Harapan selama 0,5 – 1 jam, dari Kumai  – Camp Leakey selama 1,5 – 2 jam, dan dari Kumai ke Natai Lengkuas  selama 1,5 – 2 jam
Artikel keren lainnya:
 
Belum ada tanggapan untuk "Wisata Taman Nasional Tanjung Puting"
Posting Komentar