-
tempat wisata indonesia
wisata malangObjek wisata candi singosari adalah salah satu wisata sejarah di malang,
Dinamakan candi singosari karena
Candi ini
peninggalan
kerajaan Singhasari dan
merupakan candi Hindu –
Budha. Candi ini terletak di
Desa Candirenggo, kecamatan
Singosari, dan ditemukan pada
awal abad 18, yaitu sekitar
tahun 1800-1850.
Deskripsi Bangunan
Candi Singosari adalah
bangunan berbentuk bujur
sangkar terbuat dari batu.
Bangunan ini menghadap ke
arah barat. Seluruh candi
terdiri dari tingkat bawah
atau batur setinggi 2 meter,
kaki yang tinggi, tubuh yang
ramping, dan atap yang
berbentuk limas.
Kaki
Pada kaki candi terdapat
bilik berisi sebuah yoni
(lambang kewanitaan) yang
biasanya terdapat dalam
tubuh candi. Ini merupakan
keistimewaan karena
umumnya kaki candi memiliki
ruangan.
Bilik-bilik lain yang dapat kita
masuki melalui selasar
keliling pada batur dan
dahulu berisi arca Durga
(utara), Ganesa (timur) dan
Siwa Guru (selatan). Kecuali
arca Guru, arca-arca lain
sudah tidak ada di
tempatnya. Di bilik tengah ini
juga merupakan
keistimewaannya, terdapat
suatu saluran di bawah lantai
bilik. Mungkin dahulu
dipergunakan untuk
mengalirkan air pembasuh
linggayoni ke suatu pancuran
(sekarang sudah tidak ada,
tetapi bekasnya masih
terlihat jelas).
Di atas bilik candi, maupun di
atas relung terdapat hiasan
kepala Kala. Dalam pada itu
di sisi kiri kanan bangunan
penampil yang ada di depan
(barat) terdapat relung
tempat arca Nandiswara dan
mahakala.
Bagian atap candi hanya
sebagian saja yang tinggal.
Berlawanan dengan bagian
yang lain maka pada bagian
atap ini telah selesai di pahat
dengan hiasan yang halus,
sedangkan bagian bawah
masih polos. Ini menunjukkan
kemungkinan cara menghias
candi dimulai dari bagian
atas. Kenyataan seperti ini
sering kita jumpai pula pada
candi-candi lain, misalnya
Candi Sawentar di dekat
Blitar.
Candi Singosari tidak berdiri
sendiri. Di sekeliling halaman
candi masih ditemukan
banyak arca. Ditinjau dari
jumlah dan sifat arca yang
terdapat di situ, dapat
disimpulkan mungkin dahulu
terdapat sekurang-kurangnya
lima bangunan suci, yang
sebagian bersifat Siwa dan
sebagian lagi Budha. Selain
itu dari lapangan percandian
ditemukan suatu prasasti
berangka tahun 1351 M yang
menyebutkan pendirian suatu
bangunan suci untuk para
penderita Siwa dan Budha
yang meninggal bersama
Kertanegara. Dari
keterangan ini dapat
disimpulkan bahwa Candi
Singosari bersifat campuran
Siwa-Budha. Ini tidak
mengherankan mengingat
agama yang dianut oleh
Kertanegara merupakan
campuran Siwa dan Budha,
bercorak Tantra. Brangkali
bangunan itu antara lain
memuat arca Brahma dan
beberapa arca kecil yang
terdapat pada lapangan
percandian.peninggalan
kerajaan Singhasari dan
merupakan candi Hindu –
Budha. Candi ini terletak di
Desa Candirenggo, kecamatan
Singosari, dan ditemukan pada
awal abad 18, yaitu sekitar
tahun 1800-1850.
Deskripsi Bangunan
Candi Singosari adalah
bangunan berbentuk bujur
sangkar terbuat dari batu.
Bangunan ini menghadap ke
arah barat. Seluruh candi
terdiri dari tingkat bawah
atau batur setinggi 2 meter,
kaki yang tinggi, tubuh yang
ramping, dan atap yang
berbentuk limas.
Kaki
Pada kaki candi terdapat
bilik berisi sebuah yoni
(lambang kewanitaan) yang
biasanya terdapat dalam
tubuh candi. Ini merupakan
keistimewaan karena
umumnya kaki candi memiliki
ruangan.
Bilik-bilik lain yang dapat kita
masuki melalui selasar
keliling pada batur dan
dahulu berisi arca Durga
(utara), Ganesa (timur) dan
Siwa Guru (selatan). Kecuali
arca Guru, arca-arca lain
sudah tidak ada di
tempatnya. Di bilik tengah ini
juga merupakan
keistimewaannya, terdapat
suatu saluran di bawah lantai
bilik. Mungkin dahulu
dipergunakan untuk
mengalirkan air pembasuh
linggayoni ke suatu pancuran
(sekarang sudah tidak ada,
tetapi bekasnya masih
terlihat jelas).
Di atas bilik candi, maupun di
atas relung terdapat hiasan
kepala Kala. Dalam pada itu
di sisi kiri kanan bangunan
penampil yang ada di depan
(barat) terdapat relung
tempat arca Nandiswara dan
mahakala.
Bagian atap candi hanya
sebagian saja yang tinggal.
Berlawanan dengan bagian
yang lain maka pada bagian
atap ini telah selesai di pahat
dengan hiasan yang halus,
sedangkan bagian bawah
masih polos. Ini menunjukkan
kemungkinan cara menghias
candi dimulai dari bagian
atas. Kenyataan seperti ini
sering kita jumpai pula pada
candi-candi lain, misalnya
Candi Sawentar di dekat
Blitar.
Candi Singosari tidak berdiri
sendiri. Di sekeliling halaman
candi masih ditemukan
banyak arca. Ditinjau dari
jumlah dan sifat arca yang
terdapat di situ, dapat
disimpulkan mungkin dahulu
terdapat sekurang-kurangnya
lima bangunan suci, yang
sebagian bersifat Siwa dan
sebagian lagi Budha. Selain
itu dari lapangan percandian
ditemukan suatu prasasti
berangka tahun 1351 M yang
menyebutkan pendirian suatu
bangunan suci untuk para
penderita Siwa dan Budha
yang meninggal bersama
Kertanegara. Dari
keterangan ini dapat
disimpulkan bahwa Candi
Singosari bersifat campuran
Siwa-Budha. Ini tidak
mengherankan mengingat
agama yang dianut oleh
Kertanegara merupakan
campuran Siwa dan Budha,
bercorak Tantra. Brangkali
bangunan itu antara lain
memuat arca Brahma dan
beberapa arca kecil yang
terdapat pada lapangan
percandian.
Belum ada tanggapan untuk "objek wisata Candi Singosari malang"
Posting Komentar