Masjid Raya ini adalah salah satu peninggalan Sultan Deli di Sumatera  Utara setelah Istana Maimoon. Masjid ini masih dipergunakan oleh  masyarakat muslim untuk sholat setiap hari. Sebahagian bahan - bahannya  yang terbuat dari Itali dipergunakan untuk dekorasi masjid ini.
Masjid  ini dikunjungi oleh Wisatawan mancanegara dari berbagai negara di  seluruh Dunia. Masjid ini adalah masjid yang terindah dan terbesar di  Sumatera Utara. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Makmun  Al Rasyid. Masjid Raya ini hanya kira-kira 200 meter dari Istana  Maimoon.
 
 
Mesjid  dengan arsitektur yang istimewa diilhami oleh Morrish Style. Selain  Masjid Raya Medan ada lagi masjid milik peninggalan kesultanan Deli yang  dibangun pada Tahun 1886 yaitu Masjid Labuhan. Mesjid Labuhan adalah  salah satu masjid dengan rancangan yang unik bergaya India dengan Kubah  segi delapan. Masjid Labuhan terletak di jalan raya Medan Belawan  sebelah utara dari pusat kota Medan.
 
 
Kubah  pada Mesjid Al Ma'sum yang gepeng dan persegi juga pada puncak atap  terdapat hiasan bulan sabit yang lazim pula kita temukan pada  bangunan-bangunan Islam lainnya seperti Mesjid dan menara yang menurut  para ahli sering dihubungkan sebagai lambang kedamaian, dimana Islam  disiarkan tanpa kekerasan.
Selain denah, atap kubah,  lengkungan-lengkungan (arcade), hiasan bulan sabit pada puncaknya,  pengarauh kesenian Islam ini akan lebih nampak lagi pada Ornamentasinya,  baik pada dinding, plafon, tiang-tiang, dan permukaan lengkungan (face  Arcade) yang kaya dengan hiasan bunga-bunga dan tumbuh-tumbuhan yang  berkelok-kelok dengan cat minyak. Hiasan floralistis ini selain  digayakan (distilir) mengingatkan pada motif tumpal dan mekara, juga  dilukiskan secara Naturalistis kecuali motif flora, motif geometris juga  amat menonjol adalah kombinasi antara hiasan Poligonal (bersegi  banyak), Oktagonal (segi delapan) dan lingkaran-lingkaran. Motif semacam  ini terutama sekali terdapat pada dinding-dinding, permukaan  lengkungan, plafon dan sebagainya. Disamping itu motif semacam ini  terlihat pula pada bentuk trali besi tingkap-tingkap segi empat maupun  yang berbentuklengkungan yang mengingatkan kita pada ukiran dinding gaya  India. Di Indonesia hiasan semacam ini sering disebut hiasan Terawangan  atau Kerawangan, selain sebagai hiasan, hiasan ini dapat berfungsi  sebgai fentilasi atau lobang angin.
Artikel keren lainnya:
 
Belum ada tanggapan untuk "MESJID RAYA AL-MAKSUM ( Mesjid Kesultanan Deli )"
Posting Komentar